***
"At sunrise everything is luminous but not clear.
It is those we live with and love and should know who elude us.
You can love completely without complete understanding."
(Norman Maclean)
Perjalanan saya sore ini dari Surabaya menuju Yogyakarta dibayangi matahari tenggelam dengan perpaduan warna oranye yang sangat cantik, terlebih pada hamparan sawah hijau yang membentang dan pepohonan yang masih lebat.
Perbincangan virtual kami sore itu tentu saja membahas matahari.
Menurut saya seluruh benda di langit itu cantik. Disamping bulan dan bintang, pesona matahari lah yang paling saya suka. Sebagai pengagum awam matahari, saya dan dia menyukai matahari. Dia suka matahari yang datang dan saya suka matahari yang tenggelam.
Dia menceritakan pengalamannya akan sosok matahari diatas laut ketika memancing dengan pancaran cahaya hijau yang memesona. Saya menceritakan matahari tenggelam dibalik lanskap pantai yang selalu terlihat sexy. Saya dan Dia berbagi cerita dibalik matahari sambil melambai hangat atas kepergiannya, di kota masing-masing.
Matahari itu selalu dipuja ketika ia hendak datang dan pergi. Ketika ia siang terik diatas, setiap orang mengutuk untuk sedikit bersembunyi disepanjang siang. Kemudian lainnya, kecantikan matahari menjadi momentum tersendiri, atas kedatangan di dini hari dan kepergiannya saat senja. Semua tampak begitu indah.
***
Saya tidak pernah menyangka, pembicaran akan matahari bisa semenarik ini..
Mungkin menatap matahari yang datang ataupun pergi dikemudian hari kelak bisa direalisasikan bersama sesambi menikmati senja dan teh melati hangat dicangkirku, dan brew coffee dicangkirmu :)
...It's just you and me and you
Just you and the sun and the sky....
(Hanson)
No comments:
Post a Comment