Saturday, May 26, 2012

Ibu Masinis ?


Selamat malam, selamat memulai akhir pekan untuk teman-teman :)
Kali ini saya akan menghabiskan hari-hari saya di Surabaya untuk beberapa hari, singkat cerita saya dan mama berangkat di pagi hari dan seperti biasa kami naik kereta api.


Selama perjalanan semua terasa normal sampai akhirnya saya menyadari akan hadirnya bapak masinis yang bertugas melubangi tiket kami. Bertubuh besar, berkumis tebal bak Santa dengan kawalan dari mas-mas polisi. Saya wondering seketika. Saya jarang melihat pekerja di stasiun yang berjenis kelamin wanita selain dibagia frontliner (terlebih dibagian loket, penjual makanan, penjual karcis).

Coba deh, kalau diingat lagi, mulai kita masuk stasiun dan melakukan pemeriksaan tiket, porter (yang menurut saya wajar kalau laki-laki karena butuh itu pekerjaan fisik), pembersih kereta, masinis dan polisi penjaga, penjaga rel itu semua di dominasi kaum laku-laki. Entah ini hanya permainan asumsi saya saja tampaknya, tapi saya yakin kalau ada wanita yang menjabat posisi-posisi itu pasti hebat dong ya :)

Selama ini beberapa posisi pekerjaan itu terdoktrin sentris
untuk gender tertentu saja.
Sama seperti halnya Pak Masinis dan kenapa tidak Ibu Masinis?
Pak Pos, dan kenapa tidak ada Ibu Pos ?

Tulisan ini terasa sedikit feminis ya, tapi saat ini porsi wanita memang tanpa ragu bisa menempati posisi kesetaraan dalam pekerjaan. Disisi lain, ketika kaum wanita sudah dianggap setara, kemudian kembali pada hakikat nilai moral yang terbendung didalamnya, itu semua berangkat dari pengaruh lingkungan dan budaya. Status-que sendiri memang sudah diciptakan dari budaya yang kita anut kok, jadi persamaan gender mungkin akan menjadi tanda tanya besar ketika segala sesuatunnya dikaitkan dengan sosok Ibu yang selalu di aplikasikan ke apapun bentuk haknya.

Apapun haknya, wanita itu diajarkan hal baik untuk saling mencintai sesama kaumnya dan bahkan menjadi bagian dari tulang rusuk pria, how awesome deh wanita itu.


Selamat malam Surabaya,
Semoga Sabtu Malammu menyenangkan karena pemandangan malam ini sungguh menyejukkan hati saya yang cukup sumpek mengingat rencana yang tidak berjalan dengan baik, saya mau kirim semangat dulu untuk Salman dan Hawwin..




No comments:

Post a Comment