Sunday, February 17, 2013

17/02 : we met again

Pertemuan kita memang terbilang biasa saja.
Kamu, aku dan seorang partner kerjaku 
disebuah tempat ramai sudut kota Yogyakarta dekat kampusku.
Pertemuan yang memang sengaja direncanakan, dan jauh dari sesegala bentuk urusan personal.


Dihari yang tidak terduga, kita bertemu lagi dengan rencana.
Masih karena skenario pekerjaan sampai akhirnya aku benar-benar menyadari,
"kamu ini lucu banget" yang berkali-kali harus aku tahan ketika bertemu denganmu.

Bertukar cerita, tertawa...
favorite scene saya di hari kasih sayang adalah membuatmu tertawa.
Yap pertemuan karena pekerjaan tentu saja yang membuat pertemuan ini menjadi lebih mudah.
Its funny because i cant help my self for falling deeper and deeper with you.
Until now, its still happening anyway.

***

Tepat tadi malam, saya pulas bermimpi pada mimpi yang aneh.
Mimpi dimana kebahagiaan berada benar-benar nyata disana.

Disana ada kamu, aku dan waktu.
Kamu dengan senyum lucumu.
Aku dengan senyum tanpa behelku.
Berbahagia.
Berpeluk menghindari dinginnya hujan.

Ada di suatu scene mimpiku dimana kamu sedang bersemangat.
Menuliskan beberapa materi untuk pekerjaanmu.
Pekerjaan yang didamba wanita bagi pasangan prianya mungkin.
Pekerjaan yang mampu membuat segala senyum dan bahak tawa.
Pekerjaan mulia ku bilang, karena mampu menyenangkan orang lain.

Lucu karena aku tetap memperhatikanmu disana.
Menuliskan dalam bentuk coretan dan bagan.
Menilik joke sehari-hari yang bisa kau gunakan untuk penampilanmu nanti.
Memperhatikan setiap gurat senyum, 
gerumul tidak jelas atau ketika mengerenyitkan dahimu.

Disana kami berbahagia.
Disana aku berbahagia.
Melihatmu. Memperhatikan setiap inchi wajahmu.
Menyiapkan secangkir teh dicangkir keramik favoritmu.

***

Melihatmu saja sudah membuatkan ku bahagia.
Mengingatmu dalam mimpi yang terasa nyata seperti ini?
Akupun tak paham lagi.

Aku ingin kamu, aku dan waktu bisa membawa aku kesana.
Kedalam mimpiku itu.
Kedalam kebersamaan dan kebahagiaan.

Tetapi kali ini tentu saja terlalu rumit untuk dikorbankan,
mungkin kali ini  akan aku 'skip' saja
mungkin ini lagi-lagi hanya sekedar bonus yang diberikan oleh alam.

Tetapi, silahkan berkunjung ke mimpiku lagi,
tawarkan aku kebahagiaan disana seperti halnya tadi malam
melalui senyum favoritku yang terkembang dari bibirmu.
 



" I will never know
cause you will never show
come on and love me now.."


Carnival- The Cardigans

Friday, February 15, 2013

Those Old Days


Ada dipekerjaan yang benar-benar kamu impikan dari satu tahun yang lalu.
Semua terasa berputar baik, sampai akhirnya kamu keluar 
dan melihat segala sesuatunya dengan kaca mata berbeda. 
Kaca mata seorang Account Executive.

Biasanya kamu keluar, 
melenggang didunia bebas tanpa perlu mengkhawatirkan banyak hal, 
paling-paling kesehatan, keselamatan, penampilan 
atau pesan-pesan kecil dari keluarga dan sahabat.


Hidup terasa bebas, 
kamu tidak perlu untuk berakting dengan hidupmu sendiri, 
memasang topeng dihari-hari biasa.
Biasanya kamu bisa berteriak sesukamu,
memaki bersama sahabatmu,
menertawakan dengan bebas hal-hal bodoh di setiap sudut kota.
Bebas untuk mengupdate status di jejaring sosial sesukannya tanpa mengkhawatirkan orang-orang ‘itu’.


Pekerjaan ini menuntut yaa, 15 dari 24 jam yang kamu habiskan setiap hari.
Bisa lebih dan bisa kurang meski sedikit.
Dan ketika kamu benar-benar melakukannya dengan sungguh-sungguh,
tetapi lingkungan sosial memandangmu berbeda.
Apalagi, kalau kamu ini wanita dan sesegala embel-embel yang merekat didalamnya.

 "Time to buy and time to lose"

 
Kadang terlalu asyik dengan passion bisa membutakan.
Kadang wanita yang terlalu asyik dengan passionnya bisa membutakan.
Dipandang sebelah mata oleh orang lain.
Karena pilihan saya untuk menjalani hidupmu sendiri, 
kemudian orang lain menganggap hal-hal kotor dan buruk bisa terjadi dengan mudah.
Ya tentu saja, karena saya wanita, yang cenderung individualis dan mencoba ramah dengan mereka. Dan itu kemudian menjadi serba salah. 
Sounds-wrong-and-they-treat-me-wrong-syndrome.


Sesungguhnya yang dikeluhkan adalah bukan pekerjaanya,
bukan target yang harus dicapai atau bagaimana.
Akan tetapi kehidupan sosial diluar sana.
Social judgment yang ada diluar sana.
Itu yang paling berat.


Kehidupan menjadi seorang Account Executive ya?
Terima kasih untuk tertawaan nyinyir yang sering kali saya dengar.
Omongan dibelakang yang mungkin pernah kau bahas dalam bisik rendah.


The more I look inside, the more it isn't there.
What am I supposed to do? 

(Piglet’s Big Movie)



Hidup kali ini lebih menawarkan hal-hal lain yang cukup berbeda.
Diluar kotak nyaman.
Diluar apapun yang bisa diekspektasikan.
Diluar apapun yang biasannya kamu suka.
Diluar dari apapun yang bisa biasa kamu utarakan.
Diluar dari apapun yang bisa kau pilih untuk lebih baik disembunyikan.


Berbuat baik itu menyenangkan.
Berbuat baik dengan tulus itu lebih menyenangkan.
Berbuat baik dengan tulus dan dihargai itu lebih menyenangkan.




Im gonna miss the old days of mine

Saya rindu jadi mahasiswa biasa.