Sunday, May 13, 2012

Harapan


Perjalanan hari Minggu ini dilalui kaku. Banyak hal yang sebenarnya mengganjal di kepala tapi tidak ingin saya ungkapkan, saya biarkan saja mereka memendam disana biar larut dan lama-lama hilang dalam waktu.


Malam ini ada semangkuk wedang ronde dipinggir jalanan dekat Mandala Krida. Minggu dengan segala porsinnya memang selalu sengaja dibagi untuk keluarga, orang terkasih nomer wahid di hidup saya. Shuffled playlist menjadi teman pengantar perjalanan sampai akhirnya terjebak di lagu Chance dari Fight for Fighting. Malam ini hujan rintik cukup memayang dibalik kaca mobil. Saya terlalu pekat melihat suasana. Ada mereka disana yang berjalan, tersenyum dibalik topeng perasaannya masing-masing. Ada satu kesatuan yang bisa saya tangkap dari hiruk pikuk malam ini.

***

Mereka berdiri diatas harapan. Sama halnya seperti saya disini.
Terkukuh pada bilik harapannya masing-masing.
Beberapa berharap agar kehidupannya hari ini berjalan tanpa harus terusik masa kemarin dan esok, beberapa menggantungkan harapan pada masa depan untuk kehidupan yang lebih baik.


Dibilik harapan mereka masing-masing masih ada kesempatan disana untuk mewujudkannya. Entah bagaimana carannya.
Saya percaya akan kesempatan dibalik takdir yang sudah diskenariokan.
Kesempatan untuk mengejar apapun yang menanti didepan sana.


***

Harapan pun sesungguhnya adapula yang tidak ditakdirkan untuk diwujudkan. Ada harapan yang berakhir disetiap sisi hingga akhirnya. Berharap menantimu (kembali) misalnya? Secuil harapan yang memang seharusnya tidak dilanjutkan dan biarkan saja mereka memendam disana biar larut dan lama-lama hilang dalam waktu.


(Where I Stood)
...There were sounds in my head
LIttle voices whispering
That I should go and this should end
and I found myself listening

No comments:

Post a Comment