Hari 17: Creating Dream Life

“Teman saya pernah bilang 
'ngapain hidup di dream job?  
Mending mulai mencari dream life'”

Ketika saya membaca kutipan itu hati saya langsung membatin “wuih bener juga..”. Kadang kita terlalu terobsesi pada sesuatu yang terlihat atau bisa dilihat gorjes atau fehbeles. Bisa kebayangkan gimana bangganya kita kalau bisa berada di posisi itu? Maaan, everybody hello—attention please itu udah kaya nempel dijidat dan pasti kamu akan lebih bangga dengan dirimu sendiri. IT’S MY DREAM JOB AND I AM HERE RIGHT NOW….

as a starter.

period.

Dream Job saya adalah bekerja di salah satu produsen consumer goods, dimana saja lah yang berkaitan dengan consumer, product, campaign. Mungkin saya bisa saja mengejar setengah mati mimpi itu. Jatuh bangun. Melalui beragam tes numeric dan apapun yang tidak pernah saya pahami sebelumnya. WAIT~ Ambisi memang perlu tapi when its not going according to plan? we need plan B juga kan.

Ada teman saya yang jutru bekerja di company yang paling baik sekalipun tapi dia engga enjoy. Mungkin itu memang dream job kamu, tapi kalau bahkan kamu engga bahagia disana apa gunanya juga?  ;-(

Dari kutipan itu lah, saya belajar untuk lebih memilih hidup yang bahagia. APA SAJA. Asal BA-HA-GI-A titik. Semua orang berbahagia dengan caranya masing-masing dan saya percaya itu, jadi jangan pernah mengasihani orang lain yang kamu kira hidupnya tidak ‘sempurna’. Kalau dia sendiri bahagia, kenapa kemudian kamu permasalahkan? ENJOY EVERYTHING. Dimana pun kita saya yakini itu pasti yang terbaik …dan urusan Dream Life? Bisa kita bangun kan lewat diri kita kesini. Its not always about perfect working place kok… life its about enjoying your time, and creating your own blessful life.

~buat apa susah, buat apa susah, susah itu tak ada gunanya

TGIF!

Hari 16: Kalau Skripsinya Udahan?

Saya bisa katakan hampir sepanjang tahun 2013 berjalan, saya memfokuskan diri mengerjakan skripsi. Tanpa disadari, semua ini hampir selesai. Saya hampir memutari lap terakhir di pertandingan kebatinan paling akbar di hidup mahasiswa manapun.

Prinsip yang selama ini saya pegang adalah “engga boleh stress”.

and it works. Saya mengerjakan skripsi dengan baik dan bisa mengatur irama mood saya dengan stabil (..yang kemudian membawa berat badan saya engga karuan) hahaha 

Di lap terakhir ini saya harus mempersiapkan diri untuk yang namanya pendadaran, sebuah penobatan akbar dimana skripsi dan nyalimu di uji yang kemudian jadi result belajarmu selama ini dengan predikat LULUS (mamakkk aku lulus maaaakk *lari-lari manja keluar kampus*)

***

Sampai pada malam ini saya berada di titik “terus kalau aku udah ngerjain skripsi nih, udah selesai nih, pendadaran nih, lulus dengan segala usaha dan doa maksimal nih (aamiin) aku mau ngapain ya tweeps?”

kerja? wirausaha? dibakpiapia? kerja di agency? jadi account executive seumur hidup? jadi standup comedian? selebtweet? penyanyi dangdut? (vrek mand) atau jadi istri orang?

well, I don’t really sure about the last point happened dalam waktu dekat. Tapi kalian rasa penasaran yang menggebu ini rada kurang ajar menurut saya. Saya punya banyak mau, banyak waktu yang masih ingin saya habiskan sendiri, banyak jabatan yang masih ingin saya icip bertahap! sampai puas! sampai menjadi terbaik buat apapun yang saya kerjakan!

Ambisi anak muda.

Masih mentah ya ciyn.. kaya mangga masih sepet~

“Hai kawula muda, kau punya gairah

Hai kawula muda, kau punya tenaga

Gunakanlah masa muda untuk bekerja

Sebelum menjadi tua dan tak berdaya
  .....
Hai kawula muda, kau punya semangat

Hai kawula muda, kau punya keringat

Kobarkan api juang mencegah maksiat

Jangan kau selalu jadi sasaran nasihat…”

Makasih om Rhoma Irama, karena selalu menginspirasi melalui lirik “Kawula Muda”mu….

Hari 15: My Recent Games

Sampai akhirnya kita tiba di bagian tersulit dari games ini..
Judulnya aja "The Hardest Games"
Kayaknya saya menghabiskan waktu kelewat kebangetan dahsyatnya
buat unlock level demi level dari game ini.
Saya GEMESSSSSSS!!

Aaah i want to pissed 😩

 

Gusti paringono harta nggo tumbas cheat Gusti.....

Hari 14: Overblame

Berteman dengan banyak pria dan wanita diluar sana mempengaruhi banyak hal dikehidupan saya. 8 tahun pacaran, 4 tahun, LDR atau single yang justru sering menghadirkan persepektif baru dikehidupan saya.

Banyak pria-pria diluar sana yang terkadang jadi objek kemarahan dari wanitanya, atau familiar disebut dengan ngambek.

Wanita-wanita yang ngambek sama pasangannya ini terkadang memiliki faktor atau trigger unik dan justru berangkat dari masalah sepele yang ingin dibesarkan. Engga jarang para wanita justru sengaja menciptakan sebuah drama yang alasannya as simple as …yaa pingin aja atau biar diperhatiin.

Terus gimana nih dengan pria-pria diluar sana yang sering jadi korban?

Beberapa pilih diam bermimik #akukudupiye ,beberapa lainnya menghujani dengan permintaan maaf yang justru dibaca penerimanya sambil terkekeh puas.

"No Woman really wants a man to carry off; 
she only wants him to want to do it."

 (Elizabeth Peters)

--something like apologize i guess

Saya rasa semua ini normal kok, meski kasihan sih sama cowoknya. Kadang pria-pria diluar sana terlalu asik atas sesuatu dan lupa kalau ada yang selalu 'nunggu'in mereka.

Dan saya rasa, perilaku "Overblame" seperti ini hanya terjadi before married.

Hahaha takes your time wisely, ladiiies :))

Hari 13: Life Lesson

Saya sering kali bertemu, berteman, berhubungan dengan jangka waktu tertentu, dengan beberapa orang. Bisa dibilang quickie friendship deh. But im not on my relationship ya haha..

Saya banyak belajar beberapa dari quickie relationship itu. People come and go.

Ada yang menyenangkan at the time, during the time, after the time bahkan sampai sekarang.

Tergantung sih bagaimana kita melihat objective dari suatu relationship dan biasanya yang ngejar benefit tertentu doesnt stay long.

Lucunya, Jogja itu sempit. Seberapa benefitnya suatu hubungan juga endingnya juga itu-itu aja, balik-balik lagi dan muter situ-situ aja. Yang jelek dijadiin pengalamaan, yang bagus dijadiin koleksi..

Yang gaul digandeng biar ningkatin status kegaulan :))

#anakmuda

Hari 12: My Weekend

Kalau boleh cerita sedikit, weekend saya sangat menyenangkan bersama sahabat lama saya dari zaman SMP di Ibukota dulu. Spent the day city tour, enjoying every culinaire on my city.
Lucunya, banyak dari mutual friend dari sahabat saya ini yang juga ikut berkumpul di Jogja and found out kalau mostly dari kami adalah satu almamater, ada yang satu SD bersama saya juga di Mexico dan kami persamaan kami semua adalah kami "anak Mayestik" membuat saya tertawa. Sempitnya Jakarta aja dibawa ke Jogja, berarti Jogja itu sempitnya ~GAWWD.


Borobudur yang kelewat awesome, meski ada beberapa yang 'salah fokus'.
Cerita masa lalu dibalik megahnya candi borobudur. Enjoying every second and memories. 
Hujan deras justru membawa suasana kebersamaan makin terasa karena kami saling menghangatkan baca: empet-empetan *hahahaha*
Dengan sahabat terbaik + Babit sang S.E (Super Eksekutif).
Alhamdulillah ya Allah.

Hannisa Regadina, thanks for coming visiting me and Tita :)


NB:
Saya boleh minta doanya untuk dilancarkan segala urusannya besok Senin yaa teman-teman.
Selamat menyambut akhirnya akhir pekan~

Hari 11: Final(ly)

Source: 9gag

Masih ada Senin untuk dikejar.

Senin dalam edisi mengejar gelar SIP yang harus dituntaskan segeraaa!
Masih ada postingan #31hari yang harus ditulis.

Soundtrack of the month: "The Final Countdown" sambil ngeliatin gambar ini sembari terkekeh karena it works with my imagination ;))

Hari 10: QOTD

“Kamu tidak bisa mengontrol apa yang orang lain ingin katakan, tapi kamu bisa menutup telinga untuk memilih apa yang ingin kamu dengarkan”

Terselip dalam sebuah artikel majalah wanita dewasa yang saya beli tadi sore. Saya merasa ada benarnya juga ya…

Kadang kita sering engga terima sama omongan dan menanggapi serius sampai berujung konflik. Tapi saran terbaik dari quotes ini justru untuk “tidak mendengarkan” apapun yang kita anggap tidak menyenangkan itu tadi. Coba dipikir lagi, sering kali kita marah akan judgement dari oranglain. Tapi kalau kita pilah dan pilih informasi yang akan masuk ke dalam telinga kita, niscaya segala bentuk negativeness gak bakal terkungkung di dalam diri kita.

Hari 9: Multitasking

Besok Jumat. 

Lagu The Final Countdown mengalun lebih kencaang dari malam-malam biasanya.

***

We're leaving ground
Will things ever be the same again?
It's the final countdown...

Hari 8: Baby Product Junkie

Hobi saya sama 3 tahun terakhir adalah berjalan-jalan di rak minimarket atau supermarket yang saya kunjungi. Puas berbelanja sayur, buah dan segala kebutuhan rumah, engga pernah ketinggalan saya selalu mampir ke rak yang menjual perlengkapan bayi. Saya selalu suka melihat produk-produk bayi yang memiliki kandungan rose, buah-buahan atau bahkan yang kemasannya paling menarik. Produk bayi itu lucu-lucu, warnanya pastel, warnanya fresh dan punya kandungan paling oke lah apalagi buat yang kulitnya sensitif atau gampang iritasi. Masalah harga yaa, jauh dibanding TBS atau produk-produk terkemuka yang juga punya kandungan non-iritasi yang sama.

Yang paling sering saya gunakan selama ini sih engga juah-jauh dari sabun, bedak, shampo, pasta gigi, cologne dan baby oilnya. Bau bayi itu selalu menyenangkan untuk dihendus!

Ngomong-ngomong tentang produk bayi, saya masih ingat betul iklan shampo bayi yang katanya "tidak pedih dimata" sampai akhirnya saya coba sendiri dan amazed, sayangnya itu bikin rambut saya keing dan mengharuskan saya murtad ke shampo yang sesuai dengan kondisi rambut saya. Adalagi, fenomena makan odol rasa buah-buah yang enak itu hahaha im still craving for that tapi kemudian menyebabkan karang gigi nempel jahat tak bersahaja di gigi.

Sebenernya lucu juga umur segini belanja kebutuhan bayi buat diri sendiri, seharusnya kan buat ......... *hening sementara* #bukankode

Pokoknya mau berapapun umurnya, 

Menurut saya bau bayi itu hendus-able!!

Hari 7: White Roses

Tanggal 21 Mei, mungkin menjadi hari besar beberapa orang yang telah menyelesaikan masa studinya di Universitas Gadjah Mada. Periode kedua kelulusan setelah bulan Februari. Ini kali pertama saya menghadiri sebuah wisuda dengan mengemban tugas sebagai 'Pendamping Wisuda' seseorang yang telah sah bertitel Sarajana Ekonomi hari ini. Engga ada hal yang dipersiapkan dengan super whooaaah sih except one thing .....bucket of roses.

I spent the whole day picking up the right roses disalah satu florist yang ada di Yogyakarta. Dari batang, warna, freshness dan banyak mawar yang blossomnya kurang bagus :(
I choose the white and the peach one. Pretty, super pretty.....!

My first beautifull bucket of white roses ever sih yang pernah aku kasih ke someone special.
And he's too special to be truth.

"The red rose whispers of passion, and the white rose breathes of love; O, the red rose is a falcon, and the white rose is a dove; but I send you a cream-white rose bud, With a flush on its petal tips; for the love that is purest and sweetest, has a kiss of desire on its lips." (Unkown)

Im a proud girlfriend, Chendika Bayu :)

Hari 6: Noise

Lucu dimana proses noise itu justru membutakan informasi.

Apa yang kita bilang ke orang lain, justru sampai di orang ketiga dengan persepsi berbeda.

Secara harafiah noise atau gangguan itu  

"segala hal yang memang dapat mengganggu, menghambat, maupun menggagalkan proses pengiriman pesan."

Biasanya digunakan dalam transmisi penyampaian pesan, misal sinyal, atau cuaca apapun deh. Saya sering menggunakan istilah noise sebagai proses dimana dalam komunikasi (via media apapun, telepon mostly) apa yang saya sampaikan, diterima berbeda secara persepsi oleh lawan bicara saya. Sering terjadi kan?

Apalagi when it comes to text, ambiguitas nya lebih kemana-mana lagi. Proses komunikasi yang paling baik memang melalui tatap muka menurut saya, minim cliche meski kalau bohong juga minimal kita bisa yakinkan dengan melihat sorot matanya dalam-dalam, pegang dagunya dan bilang "sshhh... aku udah tau" salmbil pasang telunjuk dibibirnya haha it might happen.

 

***

Bisa dibayangkan kan, ketika informasi dua lapis saja sering disalah artikan.

Lapis tiga saja noisenya sudah luar biasa.

Banyak kesalahpahaman, emosi yang saya pikir sia-sia untuk diluruskan.

Bisa dibandingkan dengan politik diluar sana, bakalan lebih cliche lagi kan...

Komunikasi tanpa noise bagai sayur tanpa garam kali ya, kurang greget :|

JR

8.17

Hari 5: my- Daruma (だるま)

--> Saya memiliki Daruma yang bertengger di meja belajar saya. Saya membeli ini zaman SMA waktu culture exchange di Jepang. Berarti kalau dihitung jari sudah lebih dari 6 tahun juga Daruma bertengger diatas meja belajar saya.

Daruma :

“Boneka ini merupakan pembawa keberuntungan dan lambang harapan yang belum tercapai. Daruma dijual dengan kedua belah mata yang belum digambar. Orang yang ingin harapan atau cita-citanya terkabul menggambar salah satu sisi dari kedua matanya dengan kuas dan tinta. Bila harapan orang tersebut sudah tercapai, daruma akan menerima mata yang satunya lagi” -wikipedia

 ***

Boneka ini bentuknya bantet dan dibagian matanya kosong karena kita sendiri yang akan gambar matanya. You could wish anything katanya… Ketika kamu punya permintaan, dan permintaanmu sudah terkabul lingkari aja setengah bola mata Daruma nya. Kalau semua keinginanmu sudah terkabul voila! Daruma mu lengkap punya mata bulat yang bundar mata deh ^^

Daruma saya sekarang matanya baru lengkap 1,5 dan terakhir kali saya gambar mata Daruma itu sekitar beberapa bulan yang lalu. Permintaan pertama saya, yang saya whisper lewat Daruma itu supaya bisa masuk PTN (checked), permintaan kedua saya materialistik banget!! saya pingin punya mobil waktu itu hahaha ..jazz warna silver LOL super LOL :))

 

Permintaan ketiga saya hmmm… pokoknya berhubungan dengan asmara.

Wishes saya untuk melengkapi kesempurnaan mata Daruma tinggal satu lagi nih
…and I will keep it on my own dulu deh. Namanya juga wishes it’ll stay secret until it done kan ;P


JR
7.40

Hari 4: Internship Advice 'BAD COFFEE'

Sebagai mahasiswa tingkat akhir, mencari kerja adalah salah satu step hidup yang harus dijalani setelah menyelesaikan skripsi. Kondisi alam, dimana setelah kita mampu menyelesaikan sesuatu dilevel tertentu, itu akan membawa kita ke level lain yang justru terbilang lebih tinggi dengan tantangan, tanggung jawab dan task yang lebih banyak.

Internship Advice:

"MAKE BAD COFFEE

just once and they will never ask you to do it again"

Quotes ini menjadi masukan yang paling penting bagi kalian-kalian banget nih.
Sebagai anak baru dimana semua yang ada di dalam diri kita bisa jadi celaan. Yaa semacam plocoan stage gitu. 

Tapi dari quotes diatas saya belajar satu hal: 

Lakukanlah segala sesuatunya dengan sebaik dan se feh-beles yang kita bisa.

Apalagi dalam kasta anak baru, dimana kemungkinan untuk punya 'kerjaan berat' 150%.
Ya namanya juga anak baru.  Udah kerjain aja semaksimal mungkin. Ya namanya juga nasip.
Ya namanya juga buat kopi, enak engga enak ya selera *monolog*

Kerjaan yang mungkin beratnya sama kaya berat mic barbelnya agung Hercules.
Gakpapa, kalau udah terbiasa nanti tangan kamu jadi otot kok :')
Sama juga kaya kualitas kerjaan kamu, awalnya mungkin berat tapi jadiin aja pengalaman untuk bisa maju di kedepannya. 

Selamat mencari kerja! 
ehh.. lulus dulu ding~


Dunkin
4.25

Hari 3: The Scent

“Some Women have this thermogenic effect on you, even after they've left, you can still breathe her scent, feel her electricity and be stunned”
 -John Stern

Ada hal-hal yang bisa dibayangkan dengan kehindahan melalui warna, bentuk, tekstur tapi ketika keindahan itu digambarkan melalui aroma?

Aroma favorit saya berasal dari suatu pelukan.

Mungkin itu tidak sekedar aroma, mungkin juga perpaduan dari keringat pheremone yang menyeruak di balik pelukan.

Mungkin juga aroma musk yang biasa kau gunakan. 

Mungkin juga aroma leather parfum mobilmu yang sudah menjadi satu dengan tubuhmu.

Mungkin juga aroma rose parfumku yang sudah menempel dikerah kemejamu.

Mungkin justru kombinasi ketika aroma itulah yang kemudian menjadi aroma favoritku diseluruh racikan terbaik dibanding EDT, EDP atau Kenzo Flowerku sekalipun.

Mungkin juga aroma dibalik senyum hangat dibalik jus alpukat yang kau teguk. Bercampur dengan bekas lipstik di sisi bibir gelas. Dilumat bersama gulatan permen mint yang kau kulum. Ber-remah bersama gula halus bekas gigitan honeydipped kesukaanku. Yang terbalut dalam satu pelukan hangat disetiap malamnya.

J.Co 

21.06

Hari 2: “How to figure it out making someone happy”

  “Setiap kepala pasti punya maksudnya sendiri-sendiri. Setiap hati pasti punya tujuannya, mau kemana sih arah perjalanannya. Tapi bahagia atau engga kan kita yang nentuin.”

***

 

Venus dan Mars, Pria dan Wanita itu diciptakan berbeda. The moment when “kamu engga pernah ngertiin aku..” itu justru irrelevant. Pasangan engga bakalan selalu ngerti apa yang kamu mau, di-kode supaya paham apa mau kamu. 

Point satu, Man don’t read minds.

Salah satu alasan kenapa pasangan berantem level halah-halahan itu sebenernya bisa di hitung dan engga jauh-jauh dari “kamu itu engga pernah ngertiin aku” atau “kamu itu maunya apa sih?” Berangkat dari salah satu tweet Harris Risjad yang saya retweet tempo hari via akun pribadi saya (yaiyalah, masa pake akun cemilan ya ithuuuh tuuh..).

Point dua, Its all about how to makes her smile.

“@HarrisRisjad: Perempuan tidak ingin dipahami sebenarnya. 

Tapi ingin dibikin bahagia. Piece of cake.”

Bener banget.

“Happiness — it's what we all strive to find and keep, even when it's as elusive as ever. Nobody is happy all the time, but some people are definitely more fulfilled than others. Studies reveal that happiness has little to do with material goods or high achievement; it boils down to your outlook on life, the quality of your relationships, and basic amenities . “

Kalau dari kutipan diatas “How to figure it out making someone happy”, itu yang jadi pertanyaan besarnya. Buat seseorang bahagia itu engga gampang. Faktornya banyak. Maunya banyak. Tapi coba deh pelan-pelan lihat. Semua pasangan pasti ingin membahagiakan pasangannya. Meski kadang caranya salah atau kurang tepat ~eeh ininih misal kamu maunya tas Hermes tapi dibeliinya justru tas Furla (penting banget analoginya hahaha…).

 

***

 

Dari hal-hal kecil yang bisa kita lihat untuk menyenangkan kita kalau kita marah, 

sekedar perhatian kecil dari gebetan atau pacar? 

yakin kamu masih belum merasa bahagia?

Piece of cake,

easy to doubt but it works for me :)

5:17

Hari 1: Introduction

Selamat datang kembali, selamat menulis lagi di #31harimenulis :-)

Serunya #31harimenulis kali ini ramai diikuti adik-adik angkatan komunikasi UGM dan kakak-kakak kece lainnya.

Sebagaimana semua ini diawali dengan Bismillah dan greeting cantik yang bisa memotivasi diri dari hari-1 sampai hari ke-31. Saya tahu kebiasaan menulis itu mungkin memang susah, berbeda dengan ngetweet. Tapi engga ada salahnya kan dicoba dari sesuatu yang simple dan engga harus panjang? I will write as simple as it takes, as easy to understand juga.

Semoga selama 31 hari dari hari ini, bukan hanya bisa bercerita via blog saja tetapi via UNU600 juga seharusnya sudah bisa dinikmati dalam bentuk kertas hangat cetakan tri-edhi gitu ya (aamiin banget Gusti….). Semoga 31 hari kedepan, engga ada cerita personal yang mengucur curhat apalagi soal kepo-kepo dan gossip kekinian hahaha…

-->

So, here we go #31harimenulis

WOHOO!

5:21pm