Monday, June 4, 2012

Strike a blow

Banyak hal-hal di hidup ini yang harus diperjuangkan.
Berjuang untuk maju, menyelesaikan urusan yang tidak selesai dan juga berjuang untuk menghadapi yang namannya masa depan.


Hari ini tepat satu minggu sebelum menghadapi ujian akhir semester, ujian penutup disemester enam. Jujur, semangat saya juga terbumbung membara sampai akhirnya buku catatan perkuliahan saya hilang sejak seminggu yang lalu T___T (ndang baleknoooo......)


Dari segala resume hidup, saya ingin hidup dengan santai.
Menikmati kiri dan kanan, yaa bukan tanpa aturan tapi sudah memandang ke goal yang tersisip didepan saja. Saya sering kali meleng melihat fokus, tapi kemudian kembali lagi dijalan yang hina ini sebagai mahasiswa semester enam, 20 tahun dan still nothing.


Mengembara dalam hidup ini saya menangkap tingkat survival dan bahkan berjuang saya ada dizona abu-abu, jauhh dari zona merah.
Saya sering takut dan khawatir untuk memerjuangkan sesuatu diluar zona nyaman saya.
Saya takut menerima konsekuensi 'tidak' dan kemudian pecah berkeping-keping saking sakitnya. Kalaupun saya terlihat fine, pada dasarnya saya tidak akan pernah siap menerima kegagalan. Saya akan berusaha untuk apapun yang saya yakini, saya bisa dan mampu~


Perjuangan untuk mbribik misalnya.
Kalau kata pacarnya seorang sahabat "Mbribik itu engga boleh malu..."
dih, saya pemalunnya engga ketulungan sama si objek bribik.


Kejadian salah tingkah lainnya, tubuh mendadak kaku, bernafas kemudian berat, mata enggan berkedip, jantung? maaak kemanamana mau copot book.. saya yakin, beberapa dari kalian pernah mengalami pengalaman yang sama ketika melihat seseorang.


Perjuangan saya dalam mbribik ini keras banget.
Saya takut mengambil langkah maju, saya cemen, saya lemah dalam hal ini.
Saya bahkan sering berdebat dengan diri saya sendiri untuk 'Calm down' dan terkadang 'Leave it'. Seringkali perasaan 'dia pantes engga yaa.." terngiang kuat di kepala, kegalauan kemudian semakin klimaks, semakin parah, playlist kemudian semakin dangdut.

Apa memulai harus sesusah ini?


Untuk menyambut seseorang yang baru di hidup, apalagi kalau kita yang nyambut duluan.
Perjuangan untuk bisa menyapa duluan menjadi kian pelik. Perjuangan untuk mengukir rindu dibalik arus timeline twitter. Perjuangan untuk menebas zona friendzone yang menjadi bahan ledekkan paling ampuh untuk semata ngebuat saya down, lembek dan pingin pelukan sama pilar yang gede banget. Mungkin saya terburu-buru dan menangkap objek sebagai goal tanpa objective yang jelas.


ah, sudah lah saya seharusnya terbiasa dengan hal-hal semacam ini.
kalau kata Michael Learn to Rocks 'nothing to lose, your love to win...'
sama halnya dengan perasaan ini...


"Nothing to lose , your love to win.
Hoping so bad, that you'll love me in.
I'm at your feet, waiting for you
I've got time
And nothing to lose.."









Insufficient Feeling, V

No comments:

Post a Comment