Di tahun 2012 ini saya genap berusia 20 tahun.
Usia yang sudah cukup dianggap matang dalam garis gender, usia kepala dua yang selalu seru untuk dibayangkan bagaimana menjadi 'dewasa'.
Dua bulan sudah semenjak ulangtahun saya dirayakan bersamaan dengan acara Idul Fitri bersama keluarga besar saya, dua bulan sudah 'kepala dua' ini menawarkan saya banyak hal.
Hidup yang biasa saja,
Keputusan yang mulai dipertimbangkan masak-masak.
Pekerjaan yang mulai menghiasi kalender waktu.
Kesehatan yang tidak lagi menjadi pertimbangan.
dan.. Masa lalu yang dijadikan 'pijakan' belajar yang baik di masa depan
Pada suatu cerita ada satu kabar terhembus dari sebuah layanan Messanger di smartphone saya.
"....iya Amanda, dia mau menikah"
...and im talking about my ex.
Saya masih merasakan hidup saya sama, sampai akhirnya mendengar kabar ini.
Bukan masalah heart-break atau iri dan blablanya....
Mini heart attack dan humming head.
we all grown up enough
is it the time?
Ini mungkin baru satu yang terhembus sampai kepada saya,
belum lagi lainnya.
belum lagi lainnya.
Di usia kepala dua ini mungkin berita 'pernikahan' akan menjadi tema tersendiri yang cukup geming.
Saya sendiri sebenarnya tidak mempersoalkan betul
Belum lagi,
mungkin teman-teman saya sendiri yang memutuskan akan menikah.
mungkin teman-teman saya sendiri yang memutuskan akan menikah.
Belum lagi,
permintaan orang-orang terdekat untuk meminta dirimu menikah dengan seseorang.
permintaan orang-orang terdekat untuk meminta dirimu menikah dengan seseorang.
Ah jatah saya tahun ini dan depan masih fokus untuk skripsi dan karir dulu kok
*monolog*