"Tapi tak seorangpun berharap untuk kecewa. Selalu imajinasi hadir secara sempurna. Ia memang diadakan untuk meraih kesempurnaan, keluar dari realitas yang tak memuaskan. Imajinasi adalah realitas yang dilihat lewat kaca pembesar, adalah harapan. Celakalah harapan. Celakalah kau imajinasi, enyah segera dari sini! Saya mengumpat dalam hati..."
(cerita pendek tentang cerita cinta pendek, Djaenar Maesa Ayu)
Ntah terbawa angin apa untuk mengutip salah satu dari ratusan paragaraf dari buku Djaenar Maesa Ayu yang satu ini. Dari bukunnya yang terbaru, 1 perempuan 14 laki-laki tak bersayat kejam seperti pada buku-bukunnya sebelumnya dan tentu saja saya kepincut langsung pada salah satu paragraf dibuku silamnya dari cerita 'Nachos' nya. Masih banyak isu-isu akademis yang membanjiri otak belakangan ini sekedar untuk berteriak, 'berhenti dulu, saat ini dimatamu terbaca jenuh yang mulai kaku membeku'. Akhiri saja dengan, senyum :)
aku rindu